RESUME PKKMB HARI 1 PENGENALAN KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA BARU UNIVERSITAS NAHDLAUL ULAMA TH.2024-2025

 




SEJARAH UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

    UNUSA didirikan oleh Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (YARSIS). Embrio berdirinya berawal sejak tahun 1979, yakni berupa berdirinya Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) YARSIS. Kemudian dalam perjalannannya berdiri pula Akademi Keperawatan YARSIS (tahun 1985), sedangkan SPK berubah menjadi Akademi Kebidanan YARSIS (tahun 1997). Tidak berhenti sampai disitu, pada tahun 2006, 2 institusi tersebut (AKPER-AKBID) YARSIS melakukan penyatuan institusi dan konversi menjadi STIKES YARSIS sampai dengan saat ini dengan penambahan Prodi S1 Keperawatan dan Program Profesi Ners. STIKES YARSIS yang ada di Surabaya ini dengan bekal pengalaman lebih dari 33 tahun dalam mengelola institusi pendidikan dan dorongan dari Muslimat NU, PC NU Surabaya, PW NU dan PB NU, maka sejak tahun 2012 mulai diajukan proses legalitas peralihan bentuk institusi ke DIKTI menjadi Universitas. Sebuah lompatan besar namun terarah dari proses yang panjang tersebut, akhirnya pada tanggal 2 Juli 2013 terbentuklah Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA). Meskipun baru berusia 10 tahun, pada 21 November 2023 Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) memberikan penilaian Akreditasi Institusi kepada Unusa Terakreditasi Unggul sesuai SK bernomor 946.

    Untuk memfasilitasi 20 program studi yang saat ini telah dibuka, UNUSA telah memiliki 3 kampus dengan fasilitas lengkap dan modern. Ditunjang laboratorium yang lengkap untuk tiap program studi, memiliki 3 rumah sakit sendiri (RS. Islam Surabaya A. Yani, RS. Islam Surabaya Jemursari dan RSIA Nyai Ageng Pinatih Gresik). Fungsi rumah sakit tersebut selain sebagai fasilitas layanan kesehatan sivitas akademika UNUSA juga diperuntukan bagi kegiatan sarana praktek bagi seluruh program studi yang ada dalam menunjang pencapaian target kompetensi mahasiswa. Mempunyai laboratorium Studio Audio Visual untuk praktik micro teaching bagi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, serta berbagai sarana prasarana penunjang proses belajar mengajar lainnya.

VISI : Menjadi lembaga pendidikan tinggi yang terkemuka dan unggul di ASEAN, berjiwa wirausaha serta berjati diri islam.

MISI : 1. Melaksanakan pendidikan akademik, profesi, dan vokasi berdasarkan sumber daya dan                    atmosfer yang kolaboratif untuk memacu keinginan belajar, berpikir analitis, kritis, dan                    inovatif.
            2. Melaksanakan penelitian di berbagai bidang keilmuan melalui penguatan Sivitas                            Akademika dan Mitra Kerja untuk mendapatkan inovasi dan keuntungan yang                                bermanfaat bagi IPTEKS.
            3. Melaksanakan Pengabdian pada Masyarakat di berbagai bidang keilmuan melalui                            penguatan hilirisasi hasil-hasil penelitian dan ide kreatif Sivitas Akademika dan Mitra                     Kerja untuk mendapatkan inovasi dan keuntungan yang bermanfaat bagi kesejahteraan                    masyarakat.
            4. Mengembangkan sumber daya manusia profesional yang kolaboratif dan kompetitif                        serta mampu menguasai, dan menerapkan IPTEKS berbasis Rahmatan LilÁlamiin.
            5. Melaksanakan good university governance yang didasari jiwa wirausaha dan nilai-nilai                    islami.
            6. Memperkuat budaya Ahlus Sunnah Wal Jama’ah An-Nahdliyah dalam kehidupan.

TUJUAN : 1. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan intelektual, profesional,                                        berwawasan kewirausahaan, dan berjati diri Islami, serta mampu berkolaborasi dan                           berkompetisi di ASEAN.
                   2. Menghasilkan pemikiran untuk memperkokoh perkembangan moral, etika, dan                               kesadaran sosial yang tinggi terhadap bangsa dan dunia.
                   3. Terlaksananya program pemberdayaan masyarakat melalui pemikiran konseptual,                           penyelesaian, dan penanggulangan masalah yang ada di masyarakat.
                   4. Menghasilkan sumber daya manusia yang unggul dan memiliki kemampuan                                   profesional, menguasai dan mampu menerapkan IPTEKS secara inovatif, edukatif,                           dan inisiatif di berbagai bidang berbasis Rahmatan Lil Álamiin.
                   5. Terwujudnya good university governance dengan organisasi dan tata kelola yang                               profesional, bermutu, serta berjati diri Islami.
                   6. Terwujudnya budaya Ahlussunah Waljamaah An-Nahdliyah di masyarakat. 

Memiliki 4 aspek nilai yang berpegang pada ajaran ISLAM ASWAJA An Nahdliyah yang mencakup dasar pembentukan sikap dan perilaku bagi sivitas akademika diantaranya yaitu :
1. Tawassuth (moderat)
2. Tawazun (seimbang)
3. Tasamuh (toleran)
4. I'tidal (adil)

Resume Materi :

1. Pembinaan Gerakan Nasional Revolusi Mental Dan Anti Intoleransi

Modal sosial 
    Modal jaringan-jaringan konektivitas dan inklusivitas sosial yang mampu menyatukan keragaman kepingan-kepingan kepentingan pribadi dan kelompok ke dalam suatu komunitas persaudaraan bersama , yang menjadi tumpuan rasa saling percaya (mutual trust). 
Untuk menjadi kekuatan kolektif yang kohesif, konektivitas dan inklusivitas ini harus di ikat oleh kesamaan basia moralitas (shared values)

Moral Kemajuan 
    “Tidak ada bangsa yang dapat mencapai kebesaran jika bangsa itu tidak percaya kepada sesuatu, dan jika sesuatu yang di percayai nya itu tidak memiliki dimensi-dimensi moral guna menopang keradaban besar” (John Gardner, 1992
    Memperluas konektivitas dan inklusivitas terkristal dalam formula “ Bhinneka Tunggal Ika”  membangun kebersamaan melalui ikatan moral komunitas (shared values)

    Pada jaman saat ini Indonesia menjadi kelahiran jaman moderent dan indonesia adalah negara pelopor di koferensi Asia Afrika wajah dunia.
    Untuk merajut Indonesia Emas mempunyai dua faktor yaitu :
1. Linearity Factor (faktor terbariskan) 
    Meliputi aspek sumber daya mineral, faktor geologis, dan geologis.
2. Human Capital 
    Meliputi aspek sumber daya insani
    Indonesia merupakan negara mediterania yang diapit oleh dua benua dan dua samudra yang mencakup 3 gugus kepulauan yaitu :
1. Austrlia, Papua Nugini, Timor Leste, Selandia Baru di Tenggara 
2. Sulawesi, kalimantan, Papua
3. Sumatra, Jawa, Kalimantan
    Pada jaman saat ini mnusia memiliki potensi IQ lebih baik dan unggul diantaranya yaitu : 
1. Excellent Superior Knowledge yaitu unggul dalam ilmu pengetahuan 
2. Excellent Skills yauiti dengan cara meningkatkan soft skill, hard skill dan life skill serta                interpersonal intelegent
3. Excellent superior Character yaitu dengan menumbuhkan karakter, perilaku baik dari dalam            diri 

2. Indonesia Emas Mandiri dan Bersatu dalam Nilai Gotong Royong yang Berintegritas

REK AYO REK MLAKU MLAKU NENG UNUSA
REK AYO REK RAME BARENG MAHASISWA
CAK AYO CAK SOPO GELEM NENG UNUSA
CAK AYO CAK GOLEK KENALAN SARJANA

NGALOR NGIDUL NONTON KAMPUS SUROBOYO
MLEBU NENG JEMURSARI WONOCOLO
SOPO NGERTI UNUSA IKI KAMPUS JITU

JOK DIPIKIR KON PODO JEK RAGU-RAGU
JOK KHAWATIR UNUSA DUWE RS (RUMAH SAKIT) TELU
MANGAN TAHU JOK DICAMPUR NGANGGO SEGO TIWUL
RASAH RAGU, UNUSA WES KAMPUS SING UNGGUL

    Generasi emas,kita harus siapkan sejak dini untuk dimasa yang datang mahasiswa unusa diharapkan menjadi generasi emas unusa
    Di jaman era global saat ini generasi muda kita itu generasi yang saangat indah dan cantik serta manis namun jika skill tidak di asah akan menjadi generasi yang sangat lembek. entung meuju Indonesia maju bersama generasi muda kita harus terjun untuk berkontribusi dengan aspek aspek berikut:
1. Mengubah Mindset 
    - Siap masa depan
    - Tidak Minder
    - Mandiri
2. Tingkatkan Skillset
    - Communication skill
    - Critical thinking skill
    - Digital skill
3. Siapkan Toolset
    - Punya pengalaman
    - Punya profesionalitas
    - Punya personal branding

    Dari 3 aspek di atas bagaimana sih cara kita mengubah mindset yaitu dengan cara kita berfikir lebih maju dan menguba pola pikir kita yang tadinya monoton menjadi berkembang untuk menyiapkan masa depan selain itu kita harus mandiri dalam belajar, dan kita harus menjadi sesorang yang siap sigap tanggap.
    Untuk meningkatkan skill dengan cara kita harus Critical Thinking Skill berfikir kritis. dengan cara sering membuat pertanyaan saat pembelajaran berlangsung, banyak bertanya dengan menumbuhkan jiwa kepo dalam diri.banyak aspek disini salah satunya meningkatkan skill berkomunikasi dengan cara presentasi tugas dan mengikuti organisasi yang ada di universitas
    Selain itu menyiapkan toolset dengan Digital Skill dengan cara mengetahui media elekteonik dan cara penggunaanya, fitur-fitur, serta kursus dari youtube.
    Generasi emas yang indonesia harapkan dimasa depan adalah seseorang yang punya personal branding memanfaatkan sosial media untuk branding diri ,siapkan satu akun untuk personal branding sampaikan kepada orang lain tentang ilmu yang kamu dapatkan selama diperkuliahan karena level tertinggi dari belajar adalah bisa mengajari orang lain .

3. Mahasiswa Bebas Narkoba Menuju Generasi Sukses Rahmatan lil'Alamin

    Narkoba adalah Zat-zat alami maupun kimiawi yang apabila dimasukkan ke dalam tubuh baik secara oral ( minum, hirup, hisap, sedot) maupun secara injeksi/suntikan dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan dan perilaku seseorang.
    Narkotika yaitu Zat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintes maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi/menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan rasa ketergantungan.
    Psikotropika yauti Zat alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang mempengaruhi susunan saraf pusat dan menyebabkan perubahan aktivitas mental dan perilaku (halusinasi, ilusi, gangguan cara berfikir, perubahan perasaan yang tiba-tiba).
    Bahan Adiktif yaitu Obat/bhan-bahan selain Narkotika dan Psikotropika yang apabila dikosumsi dapat menyebabkan ketergantungan yag sulit dihentikan, dan berefek ingin menggunakannya secara terus-menerus. jika dihentikan dapat memberi efek rasa tidak nyaman, lelah luar biasa atau rasa sakit luar biasa.

    Tujuan UU No.35 Tahun 2009 Tentang NARKOBA :
1. Menjamin ketersediaan narkotika untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan/ataupengembagan IPTEK
2. Mencegah, melindungi dan menyelamatkan bangsa Indonesia dari penyalahgunaan nerkotika
3. Memberantas peredaran gelap narkotika dan prekursor nerkotika
4. Menjamin pengaturan upaya rehabilitasi medis dan sosial bagi penyalahguna dan pecandu            narkotika 

    Penanganan Permasalahan Narkoba
Diperlukan upaya yang luar biasa untuk penanganan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Penangan tidak cukup hanya diperankan oleh aparat penegak hukum saja, melainkan harus didikung oleh peran serta seluruh elemen bangsa.

    Penggolonggan Narkotika :
1. GOL I : Hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan IPTEK dan tidak dapat digunakan                   dalam terapi. Berpotensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan (Ganja, Heroin,                   Kokain, Opium,Katinon, Extacy, dll)
2. GOL II : Digunakan sebagai pilihan terakhur dalampengobatan/terapi dan atau untuk tujuan                           pengembangan IPTEK berpontensi tinggi menyebablkan tergantungan (Morfin,                               Petidin, Fentanil, Metadon, dll)
3. GOL III : Memiliki daya ketergantungan ringan, tetapi bermanfaat dan berkhasiat untuk                                pengobatan dan penelitian (Kodenia, Buprenorfin, Etilmorfina, Nikokodina,                                    Polkodina, Propiram)

4. Mahasiwa Berkarakter dengan Anti Kekerasan Seksual, Anti Perundungan, Anti Perilaku Menyimpang, dan Sehat Mental

    Macam-macam Bullying
1. Fisik
2. Verbal
3. Sosial
4. Cyber Bullying
5. Seksual

    Posisi dalam Bullying
1. Pelaku 
    - Inferiority/Tidak pede
    - Kompensasi jadi agresi
    - Awalnya Korban
2. korban
    - Inferiority/Tidak pede
    - Akibat dari trauma
    - Bisa jadi pelaku
3. Penonton
    - Bystander, acuh, cuek
    - Tidak mau berkonflik
    - Memilih diam
4. Penolong
    - Berpihak pada korban
    - Pasif: membantu diam-diam
    - Akti: menengahi

                   https://unusa.ac.id/



 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keseruan Brave Unusa ke-4, Mahasiswa Asing Buat Totebag Tie Dye Hingga Hand Printing

RESUME MATERI PKKMB HARI KE-2